Profil Desa Banjaranyar
Ketahui informasi secara rinci Desa Banjaranyar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Banjaranyar, Pekuncen, Banyumas. Menganalisis perannya sebagai desa penyangga strategis bagi Ajibarang, potensi unik industri bata merah, kekuatan pendidikan keagamaan, dan prospeknya di tengah rencana pembangunan infrastruktur.
-
Desa Penyangga Strategis
Berlokasi di perbatasan langsung dengan Kecamatan Ajibarang, menjadikannya area transisi urban-rural dengan pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang tinggi.
-
Pilar Ekonomi Ganda: Bata Merah dan Pertanian
Perekonomian tidak hanya ditopang oleh sektor pertanian, tetapi juga oleh industri bata merah skala rumahan yang menjadi sumber lapangan kerja non-agraris signifikan.
-
Pusat Kehidupan Religius dan Pendidikan
Keberadaan sejumlah lembaga pendidikan keagamaan, termasuk pondok pesantren, menjadikannya pusat syiar, pendidikan karakter, dan kegiatan sosial masyarakat yang kuat.

Di Desa Banjaranyar, Kecamatan Pekuncen, pemandangan unik tersaji setiap hari. Hamparan sawah yang hijau subur kerap bersanding dengan kepulan asap tipis dari tungku-tungku pembakaran bata merah. Di sela-sela aktivitas ekonomi itu, terdengar lantunan ayat suci dari lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang menjadi jantung spiritual masyarakatnya. Desa ini merupakan sebuah potret dinamis dari wilayah transisi, sebuah "desa penyangga" yang denyut nadinya sangat dipengaruhi oleh kedekatannya dengan pusat ekonomi Kecamatan Ajibarang.
Banjaranyar bukanlah desa agraris murni, bukan pula desa industri sepenuhnya. Ia ialah perpaduan keduanya, diperkaya oleh karakter sosial-religius yang kental. Sebagai wilayah yang berada di persimpangan antara tradisi perdesaan dan geliat pra-perkotaan, Banjaranyar menghadapi serangkaian tantangan dan peluang unik yang membentuk identitasnya hari ini dan di masa depan.
Geografi dan Demografi: Wajah Desa di Gerbang Perkotaan
Secara geografis, posisi Desa Banjaranyar sangat strategis. Terletak di bagian paling selatan Kecamatan Pekuncen, wilayahnya berbatasan langsung dengan Kecamatan Ajibarang, salah satu pusat perdagangan dan jasa terbesar di Kabupaten Banyumas bagian barat. Posisi ini menjadikan Banjaranyar sebagai gerbang dan area penyangga utama.
Menurut data "Kecamatan Pekuncen dalam Angka 2024", luas wilayah Desa Banjaranyar ialah 2,55 kilometer persegi (2,55 km2). Dengan jumlah penduduk yang pada akhir tahun 2023 mencapai 7.215 jiwa, desa ini memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi, yakni sekitar 2.829 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini jauh melampaui rata-rata desa lain di Pekuncen dan lebih menyerupai karakteristik wilayah semi-perkotaan. Tingginya kepadatan ini merupakan cerminan dari daya tarik lokasinya yang dekat dengan pusat ekonomi dan fasilitas publik di Ajibarang.
Dari Tanah Liat Menjadi Pondasi: Denyut Industri Bata Merah
Salah satu pilar ekonomi yang paling membedakan Desa Banjaranyar dari desa-desa sekitarnya ialah keberadaan industri pembuatan bata merah skala rumahan. Aktivitas ini telah menjadi sumber pendapatan non-pertanian yang vital bagi ratusan keluarga selama bertahun-tahun.
Di beberapa sudut desa, mudah ditemui lokasi penambangan tanah liat, area penjemuran bata mentah, hingga tobong atau tungku pembakaran tradisional. Proses produksi yang padat karya ini menyerap banyak tenaga kerja lokal, mulai dari penggali tanah, pencetak, hingga pekerja di bagian pembakaran.
"Pekerjaan ini sudah turun-temurun. Meskipun berat, ini menjadi andalan kami terutama bagi yang tidak punya lahan sawah. Bata dari sini banyak dikirim untuk pembangunan di Ajibarang dan sekitarnya," tutur seorang pengrajin bata merah pada Senin (16/6/2025).
Keberadaan industri ini memberikan dampak ekonomi yang positif, namun juga diiringi tantangan. Isu lingkungan terkait asap dari proses pembakaran dan perubahan lanskap akibat penambangan tanah liat menjadi perhatian yang perlu dikelola secara bijak oleh pemerintah desa dan masyarakat.
Lumbung yang Tak Tergantikan: Peran Sektor Pertanian
Meskipun industri bata merah tumbuh pesat, sektor pertanian tidak lantas ditinggalkan. Banjaranyar tetap mempertahankan lahan-lahan sawah produktifnya sebagai lumbung pangan dan penjaga tradisi agraris. Pertanian padi sawah, yang didukung oleh jaringan irigasi, masih menjadi pemandangan yang menyejukkan di tengah geliat industri dan permukiman yang padat.
Bagi sebagian warga, pertanian bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga identitas dan gaya hidup. Sektor ini memastikan ketersediaan pangan bagi desa dan menjaga keseimbangan ekosistem lokal. Harmoni—dan terkadang kompetisi—antara lahan pertanian dan lahan untuk industri atau perumahan menjadi dinamika tata ruang yang paling menonjol di Banjaranyar.
Cahaya dari Pesantren: Pusat Pendidikan dan Syiar Islam
Karakter Desa Banjaranyar tidak lengkap tanpa membahas kekuatan sosial-religiusnya. Desa ini menjadi rumah bagi beberapa lembaga pendidikan berbasis Islam, termasuk pondok pesantren dan madrasah, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan karakter dan syiar keagamaan.
Lembaga-lembaga ini, seperti Pondok Pesantren Al-Hidayah dan beberapa lainnya, memegang peranan sentral dalam membentuk tatanan sosial masyarakat. Mereka tidak hanya mendidik para santri, tetapi juga menjadi rujukan moral dan pusat kegiatan keagamaan bagi warga sekitar, mulai dari pengajian rutin, perayaan hari besar Islam, hingga kegiatan sosial lainnya. Keberadaan pesantren menjadikan desa ini memiliki fondasi spiritual yang kuat di tengah derasnya arus perubahan dari wilayah perkotaan terdekat.
Tata Kelola Desa di Simpang Pembangunan
Pemerintah Desa Banjaranyar, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Tarkim, menghadapi tugas yang kompleks. Tantangan tata kelola di desa penyangga sangat berbeda dengan desa agraris murni. Beberapa agenda prioritas yang dihadapi antara lain:
- Perencanaan Tata RuangMengelola tekanan konversi lahan pertanian menjadi perumahan atau area industri secara terkendali agar tidak mengorbankan area lumbung pangan.
- Manajemen LingkunganBekerja sama dengan para pengrajin bata merah untuk mencari solusi yang dapat meminimalisir dampak polusi udara dari proses pembakaran.
- Penyediaan Layanan PublikMemenuhi kebutuhan layanan dasar (kesehatan, pendidikan, air bersih) bagi populasi yang sangat padat.
- Pemberdayaan UMKMMemberikan dukungan bagi para pengrajin bata merah dan pelaku usaha lainnya dalam hal permodalan dan pemasaran.
Prospek dan Tantangan di Jalur Lingkar Masa Depan
Masa depan Desa Banjaranyar akan sangat dipengaruhi oleh proyek infrastruktur strategis, yaitu rencana pembangunan Jalan Lingkar Ajibarang-Pekuncen. Jalan ini diproyeksikan akan melintasi atau berada sangat dekat dengan wilayah desa. Proyek ini membawa pedang bermata dua.
Di satu sisi, ia menjanjikan peluang besar: konektivitas yang lebih baik, peningkatan nilai tanah secara signifikan dan terbukanya peluang-peluang usaha baru di sektor jasa dan perdagangan di sepanjang jalur baru tersebut.
Di sisi lain, ia membawa tantangan serius: potensi spekulasi tanah dan alih fungsi lahan pertanian secara masif dan tidak terkendali, peningkatan volume lalu lintas, serta potensi pergeseran sosial.
Kemampuan pemerintah desa dan masyarakat Banjaranyar dalam mengantisipasi dan menyusun rencana mitigasi akan menjadi kunci penentu. Apakah jalan lingkar akan menjadi berkah yang mendatangkan kesejahteraan, atau justru menjadi awal dari hilangnya identitas agraris dan kearifan lokal desa. Desa Banjaranyar kini berdiri di sebuah persimpangan krusial, dituntut untuk cerdas dalam menyeimbangkan antara peluang pembangunan dan keharusan menjaga warisan.